Andri Gunata, 5 April 2015
Pendidikan menghasilkan generasi orang Minang
terpelajar dan mempunyai kemampuan. Sehingga, ketika Indonesia merdeka
dan memerlukan tenaga terdidik yang profesional dan berkemampuan teknis
untuk mengelola negeri yang baru merdeka ini, peranan orang Minang
menjadi sangat menonjol (E. Graves, 2007). Itu bukan hanya di bidang
pemerintahan, tapi juga di bidang sosial dan ekonomi.
Semangat
egaliter dan budaya yang dinamis melahirkan daya saing yang tinggi dan
wawasan yang luas. Dipadu dengan bekal pendidikan dan pengetahuan yang
memadai, mereka tak pernah ragu untuk hidup di manapun di muka bumi ini.
Keberanian orang Minang adalah keberanian untuk hidup (ini untuk
membedakan dengan suku bangsa lain yang terkenal “berani mati”, orang
Minang “berani hidup”)
Banyak saudagar Minang masa lalu, tumbuh
karena budaya egaliter, semangat mandiri dan jiwa merdeka yang mereka
miliki. Mereka memulai dari usaha kecil, katakanlah kaki lima, kemudian
tumbuh berkat kemampuan entrepreneurship-nya yang tinggi menjadi
saudagar kelas menengah dan bahkan besar.
Semangat dan jiwa merdeka
ini pulalah yang menyebabkan orang Minang sukar diperintah, sehingga
mereka sering dianggap kurang cocok untuk jenis pekerjaan tertentu.
Misalnya di militer atau birokrasi yang sangat hirarkis sentries.
Merekanya cocoknya jadi saudagar, pengusaha, diplomat, politisi,
wartawan, sastrawan dan pekerjaan-pekerjaan tak terperintah lainnya.
Termasuk di sini menjadi pedagang kaki lima sebagai bentuk pekerjaan
orang merdeka.
Hanya saja, ada yang sedikit merisaukankan kita
belakangan ini. Dari survei yang dilakukan Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Sumatera Barat tahun 2007, ternyata dari anak-anak
muda kita tamatan perguruan tinggi yang ada di Sumatera Barat, sebanyak
71 persen menginginkan pekerjaan sebagai pegawai negeri.
Bukan lagi
Apakah ini berarti telah terjadi pergeseran budaya, sikap egaliter,
semangat mandiri dan jiwa merdeka anak Minang? Kalau memang demikian,
perlu usaha bersama untuk memelihara dan merevitalisasi budaya serta
spirit merantau orang Minang yang mempunyai banyak nilai baik dan
positif itu.