Andri Gunata, 4 April 2015
Berikut ini ada kisah dua remaja yang memilih dua jenis pekerjaan yang
memiliki prospek kemajuan yang berbeda. Kedua remaja ini memiliki kesamaan
bekal pendidikan. Keduanya hanya dapat menyelesaikan pendidikan SMP karena
keterbatasan kemampuan ekonomi orang tuanya.
Pemuda yang pertama sebutlah namanya Tabah, bekerja ditoko material
bangunan yang menjual ubin keramik, kloset, lampu dan lain-lain. Gajinya Rp 150
ribu perbulan ditambah uang makan Rp 13 ribu per hari. Kadang kala dia mendapat
tip seribu atau dua ribu rupiah dari para pembeli karena jasanya mengangkut
barang ke mobil. Dia sudah setahun bekerja ditoko itu. Gaji belum naik. Uang makan
naik sekali. Ketika masuk uang makan Rp 12 ribu perhari. Temannnya yang sudah
bekerja ditoko itu selama 10 tahun hanya mendapat uang makan Rp 17 ribu per hari. “Gaji
dan uang makan hanya cukup untuk makan dan bayar kamar kontrakan, pak”. Katanya
bernada sedikit mengeluh.
Pemuda yang kedua, sebutlah namaya Cerah, bekerja dibengkel mobil besar
yang juga memiliki sarana pencucuian mobil. Dia sudah setahun bekerja di
bengkel mobil ini sebagai tukang cuci mobil. Disela sela waktu kosongnya, dia
mendekati montir yang sedang menangani mobil. Dia memerhatikan cara montir itu
menagani mobil, ini sebenarnya merupakan langkah pertama belajar keterampilan
secara magang.
Mulailah tercipta hubungan belajar mengajar antara tukang cuci mobil dengan
montir itu. Si montir mulai suka minta tolong. Ketika sedang berada di kolong
mobil, misalnya dia minta tolong si tukang cuci mobil untuk mengambilkan ini dan
itu, seperti kunci-kunci peralatan.
Hubungan belajar mengajar mereka mulai meningkat. Si montir mulai suka
minta tolong si tukang cuci mobil untuk membantu mengerjakan hal- hal yang mudah,
seperti membuka ban dan mendongkrak mobil.
Berbulan bertahun hubungan itu terus meningkat. Ketika si montir mamandang
keterampilan si tukang cuci mobil untuk membantunya telah memadai, dia akan
meminta tukang cuci mobil itu untuk menjadi pembantu atau asistennya. Si tukang
cuci mobil itu telah berhasil meningkatkan kemampuan dan statusnya menjadi
montir pembantu atau montir junior.
Itulah cerita dua pemuda yang berpendidikan sama tapi memiliki kinerja yang
berbeda. Yang satu tetap mengerjakan yang sesuai dengan rutinitas, sedangkan
yang lainnya memilih untuk terus belajar meningkatkan keterampilannya. Semoga dapat
menginspirasi kita.
Disadur dari bebrapa sumber: andrigunata.blogspot.com
Tingkatan penyakit hernia
BalasHapusBeberapa Penyebab Penyakit hernia
Cara mudah mencegah hernia
Penyakit hernia
Penyakit hernia berdasarkan letaknya
Penyakit hernia
Penyakit hernia
cara herbal mengobati hernia
Sirine mobil
bel sekolah murah
Game Naruto Shipuden Ultimate Ninja Storm 4 PC
Jual Hardisk Murah
jual game pc